GAMBAR LAPORAN

...

Kamis, 09 Apr 2020 17:38

Telepon / Email : 083104072XXX
Jenis : Covid-19
Lokasi : Tidak ada lokasi
Laporan : assalamu'alaikum matur bupati.saya suratno dari desa klspasawit.saya seorang kepala keluarga 1 istri dan 3 anak.saya ingin punya keluarga yang sejahtera ekonominya.tapi ada bencana vovid 19 ini semua jadi kacau,galau dan bingung.meskipun sebelum ada covid 19 juga sudah kurang mampu,tpi tidak terdaftar jadi keluarga yang tidak mampu.dilihat dari ekonominya perbulan,pembayaran air pdam nunggak 2 bulan.biaya sekolah anak sd nunggak sampe 3 bulan,uang pembangunan smp belum lunas.listrik per bulan 200 rb cuma bs bayar 100 rb.dan 100 rb lagi hutang.saya bekerja buruh pabrik seminggu masuk 2 kali.untuk makan perhari hutang dulu sembako ke warung.saya berharap bupati bisa membantu saya dapat kompensasi dari pemerintah seperti subsidi listrik,pdam,dll.agar bisa meringankan ekonomi keluarga saya.hanya ini yang bisa saya sampaikan kalau ada kata kata yang kurang berkenan saya mohon maaf sebesar besarnya.terima kasih.wassalamu'alakum wr.wb.

KOMENTAR


Admin Dinsosdaldukkbp3a

Semua bantuan sosial yang diterimakan ke warga dari pemerintah harus masuk kedalam data BDT/DTKS yang ada di desa masing-masing, untuk masuk kedalam BDT/DTKS merupakan wewenang dari pemerintahan desa yang diputuskan dan dimutakhirkan melalui Musyawarah Desa/Kelurahan. Dari data tersebut oleh Pemerintah akan diambil dan dipakai datanya oleh masing-masing pemberi bantuan, semisal kementerian Pendidikan melalui bantuan KIP (Kartu Indonesia Pintar), Kemeterian Kesehatan melalui KIS (Kartu Indonesia Sehat), Kementerian Sosial ada yang melalui PKH. Jadi untuk bisa menerima  bantuan maka harus masuk ke dalam data BDT/DTKS di masing-masing desa yang akan dikirimkan ke Pemerintah Pusat, untuk itu saudara bisa mengubungi ke Desa agar bisa masuk ke dalam data BDT/DTKS.

                                                            

Sebagai tambahan, masing-masing pemberi bantuan akan mengambil dan menyeleksi dari data tersebut yang akan disesuaikan dengan alokasi kuota dan kemampuan anggaran. Misalkan setelah dari pusat. Sebagai contoh jka PPKH Pusat (Kementerian Sosial) mengeluarkan nama-nama calon penerima PKH maka daerah/kabupaten melalui pendamping PKH akan memvalidasi dan memverifikasi nama-nama tersebut, dan selama ini mekanisme validasi dan verifikasi hanya bisa membuang nama yang tidak valid dan belum bisa ada mekanisme langsung menambahkan atau mengganti nama-nama tersebut

Untuk program PKH merupakan bantuan yang bersyarat dna juga ada kewajiban  bagi penerimanya, penerima bantuan PKH ditujukan untuk keluarga yang ada komponen Pendidikan (anak sekolah, dari SD, SMP/SLTP, SMA/SLTA), komponen Kesehatan ( Ibu hamil dg maksimal kehamilan anak ke dua, dan Balita) Komponen Kesos ( penyandang dissabilitas berat dan Lansia minimal 70 tahun). Untuk Pengurus keluarga penerima PKH juga berkewajiban untuk mengikuti kegiatan P2K2 yang dilaksanakan minimal sebulan sekali.


21 Apr 2020 08:20