GAMBAR LAPORAN

...

Rabu, 08 Mei 2024 04:12

Telepon / Email : masar*****@gmail.com
Jenis : KESEHATAN
Lokasi : Tidak ada lokasi
Laporan : Assallamualaikumwarahmatullah bapak/ibu salam sehat dan bahagia, mhon utk disampaikan kepada DINAS/Instansi terkait, Baru-baru ini sya merasa mendapatkan pelayanan yg kurang baik dari RSUD Goeteng. 1. Sy pasien batu ginjal dan sudah melakukan kontrol krng lebih 4/5 kali. Kontrol 1 USG scrotum , kontrol 2 USG perut/pinggang , kontrol 3 foto rogten pinggang, kontrol 4 ESWL , kontrol 5 diberi obat dan diminta USG 2 bulan lg serta meminta surat rujukan baru di bulan juli. 2. Sampai saat ini sy masih merasakan sakit di bagian pinggang dan dibawah pinggang (nyeri, dan kadang terasa perih). Sering kambuh jika duduk, berdiri, jalan lebih dri 15 mnit/terlalu lama. Dan beberapa gangguan lain sprti sering bolak balik kamar kecil. ingin sekali sya menyampaikan kepada Dokter, Rumah sakit ataupun pihak-pihak terkait semoga bisa menjadi pelajaran untuk kita bersama, bahwa : 1. Pasien-pasien yg telah dirujuk ke rumah sakit-rumah sakit adalah pasien yg sudah tidak bisa tertangani oleh faskes pertama yg artinya mereka sudah lama dan lelah menderita sakit tersebut kecuali mungkin pasien yg masuk melalui IGD Sprti pasien kecelakaan lalulintas dll. 2. Mungkin banyak dari pasien yg telah menunggu sangat lama dan sangat mengharapkan pengobatan yg terbaik di rumah sakit, mereka lelah menunggu, apalagi waktu yg dibutuhkan tergolong lama dari kontrol 1 ke 2, harus menunggu kurang lebih 3 minggu. Itupun ada banyak yg kurang beruntung karena tidak bisa mendapatkan nomor antrean untuk kontrol hingga harus menunggu waktu 00.00 berebut untuk mendaftar. Adapula yg datang langsung pd jam 00,01,02,03,04,atau 05 pagi untuk sekedar hanya mendapatkan nomor antrean. Dari lamanya waktu tersebut mungkin ada diantara pasien tersebut adalah seorang ayah yg bekerja sebagai buruh bangunan dan tidak bisa bekerja karena dia tidak bisa menahan rasa sakit menunggu waktu kontrol/pemeriksaan selanjutnya dan disana ada istri/anak yg menunggu untuk dibelikan makanan. Mungkin juga disana ada pasien Guru yg tidak bisa mencerdaskan anak bangsa dengan baik karena menahan rasa sakit menunggu jadwal berobat padahal anak didik mereka telah lama, haus akan ilmu pengetahuan. Mereka buruh maupun Guru tersebut berharap agar bisa segera sembuh pada pemeriksaan selanjutnya menahan rasa sakit hari demi hari menunggu lamanya jadwal pengobatan. 3. Sy jg sangat menyayangkan Ketika sy menyampaikan sakit yg sy alami kpd dokter yg menangani dokter tersebut seakan tidak percaya dengan apa yg saya katakan, bahkan ketika sya meminta untuk melakukan penanganan lebih lanjut (ESWL), dokter tersebut berkata "Dikiro kene Almafart bisa request-request" (penyampaian biasa ). Dan kenapa sy meminta ESWL , karena sebelumnya keadaan fisik sy utk berjalan saja sudah susah, kemudian setelah melakukan ESWL kondisi saya sudah bisa berjalan tetapi masih menyisakan sakit (seperti yg saya tuliskan di atas). Ahirnya sy diberikan obat seperti biasa dan diminta kembali kontrol 2 bulan lg (minta surat rujukan baru). Padahal sebelumnya keadaan sy tdk membaik ketika meminum obat-obatan tersebut. 4. Dokter memang hebat , Dokter memang pintar tetapi dia bukanlah Tuhan yg bisa memberikan kepastian 100% pasien baik baik sj berdasarkan hsil usg. Mungkin ada variabel lain yg mempengaruhi baik/tidaknya kondisi pasien. 5. Sy tdk mempermasalahkan kata-kata dokter jika saat ini kondisi sy sehat. Yg saya sayangkan smpai saat ini sebenarnya adalah RS/Dokter memutus surat rawat jalan/kontrol, menyebabkan sy tdk bsa melakukan pengobatan dan mengharuskan utk meminta rujukan ke faskes 1 jika ingin berobat kembali. Jika memang merasa tidak sanggup menangani pasien maka sebaiknya rujuklah pasien ke RS lain yg sekiranya bisa atau dpt memberikan yg lebih baik. Sy kira kesehatan adalah HAK semua warga negara Indonesia. . Mhon mf jika ada kata" yg kurng berkenan.

KOMENTAR


Admin RSUD Goeteng
Terima kasih atas masukkan yang disampaikan. Pelayanan kesehatan didasarkan pada anamnesis, pemerikaaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Terapi berupa observasi, medikamentosa ataupun tindakan medis.

16 Mei 2024 09:08

Admin RSUD

16 Mei 2024 15:01