GAMBAR LAPORAN

...

Jum'at, 27 Okt 2023 08:58

Telepon / Email : ano***@gmail.com
Jenis : SEKTOR LAIN
Lokasi : Tidak ada lokasi
Laporan : Terjadi kembali iuran liar di tingkat sekolah di SMP NEGERI 1 KEJOBONG kabupaten Purbalingga, setiap siswa di harap memberikan iuran sebesar Rp. 463.100. Ini terjadi diterima oleh sodara saya sendri yang notaben nya siswa kelas 3 dengan embel-embel pembayaran ujian sekolah dan ujian yg lain lain nya. Dan diminta pembayaran untuk transfer via rekening sekolah. Dan ketika rapat dengan wali murid informasi tidak di berikan dengan jelas bahkan infomasi berubah flayer atau surat pun diminta kembali oleh pihak sekolah terkait informasi iuran tersebut. Dan hanya untuk di foto saja tidak boleh. Hal ini bukan kali pertama terjadi. Pada waktu adik saya kelas 1 dan 2 juga dimintakan uang iuran untuk pembangunan gedung. Padahal ini sekolah negeri. Mohon segera ditindak lanjutin karena ini terjadi sudah hampir 3 tahun. Sejak adik saya duduk di kelas 1 smp tersebut. Nomer rekening BKK untuk pembayaran nya. Mungkin ketika nanti saya selesai melakukan pembayaran saya akan coba laporkan kembali. (diteruskan dari laporgub.jatengprov.go.id https://laporgub.jatengprov.go.id/detail/LGWP62931012.html)

KOMENTAR


Admin Dindikbud

Terima kasih atas masukannya, semoga menjadi kebaikan untuk kita semuanya. Perlu kami sampaikan bahwa SMP Negeri 1 Kejobong sedang berusaha keras untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada murid-muridnya. Untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan guru dan tenaga kependidikan yang cukup dan sarana prasarana yang baik. Kondisi saat ini, beberapa guru pensiun/mutasi namun belum ada gantinya yang dari ASN. Sehingga sekolah mau tidak mau harus mengadakan GTT & PTT tamu agar proses pembelajaran tetap berjalan denganĀ  baik. Di sisi lain, GTT & PTT tamu karena belum masuk dapodik dan belum memiliki NUPTK, maka tidak bisa dibiayai oleh BOS. Sehingga untuk memberikan honor GTT & PTT tamu, bersumber dari dana komite. Kondisi lantai lapangan SMPN 1 Kejobong sudah rusak dan banyak berlubang sehingga membahayakan ketika digunakan murid untuk upacara maupun olahraga. Beberapa orang cidera karena tergelincir lubang lantai tersebut. Untuk memperbaiki kerusahan lapangan ini membutuhkan dana. Sementara dana BOS terbatas untuk biaya perawatan dan tidak mencukupi. Untuk itu, Sekolah menyampaikan kebutuhan sekolah kepada Pengurus Komite, yang selanjutnya Komite Sekolah bermusyawarah dengan orang tua. Dalam musyawarah tersebut, Komite Sekolah menyampaikan kebutuhan sekolah dan mengharapkan sumbangan dari wali murid secara sukarela dan tidak mengikat. Demikian tanggapan kami sampaikan setelah dilakukan klarifikasi ke sekolah dan komite SMPN 1 Kejobong.


08 Nov 2023 10:14