GAMBAR LAPORAN

...

Selasa, 11 Jan 2022 15:26

Telepon / Email : sanant******@gmail.com
Jenis : KESEHATAN
Lokasi : Tidak ada lokasi
Laporan : Siang bu Tiwi. Kami mau mengadukan pelayanan RSUD Purbalingga yg bekerjasama dengan Dinkes Purbalingga terkait skrining hypotiroid pada bayi kami. Hasil tersebut kami tunggu2 sampai berbulan2 tidak ada jawaban pasti. Menghubungi pihak RS juga hanya jawaban yang menenangkan, bukan jawaban pasti. Ternyata kami kroscek sampai Dinkes sebagai pihak yg bekerjasama, sampel anak kami dinyatakan reject/defect dan tidak dikirim. Padahal kami sudah ttd. Mohon bu tiwi, walaupun hal ini mungkin sangat sepele, tapi sangat tidak profesional. Pelayanan RS dan Dinkes berbelit2, lama dan tidak memuaskan. Tindak lanjuti Bu.

KOMENTAR


Admin Dinkes

Yth. Sdr Sananto,

Terimakasih atas kritik dan laporan yang disampaikan. 

Kami telah melakukan klarifikasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam kejadian tersebut. Kegiatan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) merupakan kegiatan pemeriksaan hipotiroid pada bayi baru lahir yang diamanatkan dan didanai oleh Dinkes Propinsi Jateng pada beberapa Kabupaten, salah satunya Kab. Purbalingga. Dari beberapa jatah sampel yang harus diambil, Dinkes Kab. Purbalingga membagi pada beberapa fasyankes salah satunya RSUD Goetheng T dengan 15 sampel.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada bayi baru lahir dengan persetujuan orang tua. Sampel tersebut selanjutnya dikirim ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan skrining kelayakan, kemudian jika memenuhi syarat/ layak, sampel akan dikirim ke Laboratorium di RS Hasan Sadikin Bandung, yang telah memiliki MOU dengan Dinkes Propinsi Jateng.

Hasil pemeriksaan di laboratorium RS Hasan Sadikin Bandung, akan dikirim ke Dinkes Propinsi Jateng, dan tidak diperkenankan Dinkes Kabupaten sebagai sampel meminta hasil tersebut karena aturannya memang demikian. Hanya yang memiliki MOU yang dapat menerima hasil lengkap. Dikecualikan untuk kasus positif, RSHS Bandung akan menghubungi kontak Dokter yang tertera pada Sampel. Jadi Kabupaten dalam hal ini mmemang tidak dapat meminta hasil, hanya pasif menunggu hasil yang dikirim dari Propinsi.

Pada kasus Sdr Sananto, sampel bayi Sdr Sananto ternyata tidak lolos kelayakan sampel pada tahap skrining awal atau sampel tidak memenuhi syarat sehingga tidak dikirimkan ke RSHS Bandung. Hal ini kemungkinan disebabkan teknik tatakelola sampel yang masih kurang sempurna. Dapat dimaklumi, karena kegiatan ini merupakan kegiatan pertama, sehingga petugas belum sempurna dalam tatakelola sampel dari bayi.

Sampel yang tidak memenuhi syarat tersebut sebenarnya sudah disampaikan ke pihak RSUD Goetheng T, namun karena tidak dilengkapi dengan dokumentasi fisik, petugas lupa untuk menyampaikan ke orang tua bayi. Dan hal ini juga tidak diketahui oleh Dinkes, sehingga tidak ada tindak lanjut.

Dengan kerendahan hati, kami menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya, dan kami akan memperbaiki prosedur pelaporan maupun meningkatkan kompetensi petugas sehingga kejadian sejenis tidak terulang di masa mendatang.

Terimakasih.


13 Jan 2022 17:57