Terima kasih atas partisipasi Saudara dalam portal maturbupati

Berkaitan dengan kelangkaan pupuk di beberapa desa di Purbalingga dapat dijelaskan bahwa :

1. Alokasi, mekanisme distribusi dan harga pupuk bersubsidi sudah diatur secara nasional oleh pemerintah pusat. Alokasi pupuk tahun ini memang menurun dibanding tahun lalu. Penurunan ini terjadi hampir di seluruh kab / kota di Jateng bahkan di luar Jateng. Khusus utk Purbalingga pupuk urea (yang paling banyak diminati dan dipakai oleh para petani) alokasinya turun dari 11.880 ton menjadi 10.000 ton. Alokasi tersebut ditetapkan oleh Gubernur dengan mempertimbangkan alokasi untuk Provinsi Jawa Tengah yg menurun pula dibanding tahun 2019. 

Disamping alokasi yg turun, kelangkaan pupuk disebabkan masa pengolahan tanah dan tanam yg bersamaan karena datangnya musim hujan dengan ketersediaan air yang cukup mulai Januari sd Juni 2020 setelah kemarau  panjang pada tahun 2019. Waktu olah tanah dan tanam yang serempak tentu saat pemupukan juga bersamaan sehingga kebutuhan pupuk melonjak drastis. 

Langkah yg kami lakukan adalah :

1. Mengatur realokasi antar kecamatan secara proporsional berdasar urgensi kedaduratan kebutuhan

2. Mengajukan tambahan alokasi pupuk ke Gubernur, yang terdiri dari  urea 3.265 ton; SP36 357 ton; Za 184 ton; NPK 960 ton.

Kami menghimbau kepada para petani, karena saat ini pupuk urea kekurangan, maka untuk pemupukan ke 2 memakai NPK, atau menggunakan pupuk urea non subsidi yg tersedia di kios pupuk resmi. 

Semoga permohonan tambahan alokasi pupuk dapat segera terealisasi. 

Kartu tani merupakan alat transaksi yang dapat secara otomatis mencatat berapa pupuk dibeli dan berapa sisa yg belum terbeli sesuai alokasi berdasarkan dosis pemupukan yang dianjurkan.

Terima kasih

13 Agu 2020 16:14